Cak Imin Menilai Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo: Kebebasan Presiden Dibatasi Tanggung Jawab

Cak Imin Menilai Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo: Kebebasan Presiden Dibatasi Tanggung Jawab

investigasi.id-Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, atau akrab disapa Cak Imin, memberikan pandangannya mengenai rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk memperluas jumlah menteri dalam kabinetnya. Cak Imin menegaskan bahwa penambahan jumlah menteri tidak menjadi masalah besar, namun ia menekankan pentingnya tanggung jawab presiden terhadap keputusan tersebut.

Saat ini, kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki 34 menteri, namun kabar yang beredar menyebutkan bahwa kabinet Prabowo-Gibran bisa mencakup hingga 44 orang. Menurut Cak Imin, meskipun presiden memiliki hak prerogatif untuk menentukan jumlah menteri, ia harus bertanggung jawab penuh terhadap setiap keputusan, baik dari segi struktur maupun individu yang akan mengisi pos-pos tersebut.

Dalam penjelasannya kepada wartawan di DPR, Cak Imin menyatakan, “Presiden memiliki hak prerogatif dalam menentukan jumlah dan komposisi menteri. Namun, ia harus memikul tanggung jawab atas pilihan-pilihan yang dibuatnya, termasuk nomenklatur dan individu yang diangkat sebagai menteri.” Ia juga menegaskan bahwa revisi Undang-Undang Kementerian Negara oleh DPR memungkinkan presiden untuk menyesuaikan jumlah menteri sesuai kebutuhan, tetapi hak prerogatif tersebut harus tetap diimbangi dengan tanggung jawab yang jelas.

Sementara itu, Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, memberikan klarifikasi mengenai jumlah kementerian dalam kabinet Prabowo-Gibran. Ia mengungkapkan bahwa jumlah pasti menteri masih dalam proses simulasi dan penyusunan. Menurut Dasco, informasi mengenai jumlah kementerian yang mencapai 44 masih bersifat spekulatif dan belum dapat dipastikan. Ia menambahkan, “Kami masih melakukan simulasi dan sinkronisasi dengan berbagai aspirasi masyarakat serta janji kampanye. Jumlah resmi kementerian/lembaga di kabinet Prabowo-Gibran akan diumumkan mendekati tanggal pelantikan, sekitar H-7 atau H-5 sebelum 20 Oktober.”

Dasco juga menjelaskan bahwa saat ini terdapat berbagai angka yang beredar terkait jumlah kementerian, seperti 40, 42, hingga 44, dan angka final akan diumumkan menjelang pelantikan presiden terpilih. Ia menekankan bahwa proses penyusunan kabinet memerlukan waktu dan pertimbangan matang untuk memastikan segala aspek dapat diakomodasi dengan baik.

Dengan dinamika ini, jelas bahwa penambahan jumlah menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran menjadi isu yang menarik perhatian publik. Sementara Cak Imin mengingatkan akan pentingnya tanggung jawab presiden terhadap keputusan tersebut, pihak Gerindra masih terus melakukan penyesuaian untuk memastikan kabinet yang akan terbentuk benar-benar sesuai dengan harapan dan kebutuhan pemerintahan mendatang.