Indonesia Menggebrak: Ekspor Sel Baterai Mobil Listrik ke Pasar Global

Indonesia Menggebrak: Ekspor Sel Baterai Mobil Listrik ke Pasar Global

investigasi.id-Indonesia kini mencetak prestasi baru di industri otomotif dunia dengan ekspor sel baterai mobil listrik. Pabrik HLI Green Power yang berlokasi di Karawang, hasil kemitraan antara LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group, telah membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen utama dalam pasar baterai kendaraan listrik.

HLI Green Power berfokus pada pengolahan bahan baku utama seperti lithium, nikel, kobalt, mangan, dan aluminium (NCMA). Baterai yang dihasilkan memiliki beberapa keunggulan signifikan, antara lain densitas energi yang tinggi, bobot ringan, kecepatan pengisian yang efisien, dan optimalisasi ruang. Keunggulan ini menjadikan produk dari pabrik ini sangat diminati di pasar global.

Joseph Ananta, Professional of Cell Electrode Production di HLI Green Power, mengungkapkan bahwa hampir seluruh produksi sel baterai mereka diekspor. “Sekitar 90 persen dari total produksi kami dikapalkan ke Korea Selatan,” jelas Joseph dalam sebuah wawancara di Semarang. Selanjutnya, baterai ini akan didistribusikan ke berbagai negara, termasuk India.

Di pasar domestik, sel baterai yang diproduksi akan dipasok ke Hyundai Energy Indonesia, yang bertugas merakit baterai pack. Selanjutnya, baterai tersebut akan dikirim ke Hyundai Motor Manufacturing Indonesia untuk dipasang di mobil listrik Hyundai Kona EV. Ini menjadikan Kona EV sebagai mobil listrik buatan dalam negeri pertama yang menggunakan baterai rakitan lokal, dengan setiap unit terdiri dari 17 modul yang tersusun dari 216 sel.

Pabrik HLI Green Power memiliki kapasitas produksi yang dirancang untuk mencapai 10 GWh per tahun, setara dengan 32,6 juta sel baterai. Namun, Joseph menambahkan bahwa kapasitas ini masih dapat ditingkatkan. “Kami memiliki potensi untuk meningkatkan produksi berkat efisiensi dan perbaikan yang dilakukan pada mesin serta proses produksi,” ujarnya. Dalam kondisi optimal, pabrik ini bahkan bisa memproduksi hingga 11,5 GWh per tahun.

Dengan langkah ini, Indonesia tidak hanya menjadi bagian dari revolusi kendaraan listrik, tetapi juga menunjukkan kemampuan sebagai pusat produksi baterai yang berkualitas tinggi. Langkah ekspor sel baterai mobil listrik ini bukan hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga menjadi bagian penting dari transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Melihat perkembangan ini, Indonesia semakin berperan penting dalam industri otomotif global.