“Menyimak Transformasi Keuangan Syariah di Aceh: Wapres Ma’ruf Amin Resmikan Landmark BSI dan Desa Binaannya dalam Era Green Building”

“Menyimak Transformasi Keuangan Syariah di Aceh: Wapres Ma’ruf Amin Resmikan Landmark BSI dan Desa Binaannya dalam Era Green Building”

investigasi.id-Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan Green Building dan Desa Binaan BSI di Kota Banda Aceh pada Kamis (30/5). Acara ini diselenggarakan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Komisaris Utama BSI Muliaman D. Hadad, PJ Gubernur Aceh Bustami Hamzah, dan Wali Nangroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al-Haythar.

Dalam sambutannya, Ma’ruf Amin mengucapkan selamat atas pembangunan Landmark BSI di Aceh dan menggarisbawahi pentingnya Aceh sebagai pintu dalam pengembangan keuangan syariah nasional. Ia menekankan bahwa bank syariah memainkan peran sentral dalam ekosistem keuangan di Aceh dan berharap layanan BSI dapat optimal sebagai pemain tunggal di provinsi tersebut.

Selain itu, Ma’ruf Amin juga menyoroti bahwa syariah dan bank syariah memiliki sifat inklusif, tidak hanya untuk masyarakat muslim. Ia menegaskan bahwa prinsip syariah melibatkan aspek ekonomi dan keuangan yang membawa kemaslahatan bagi semua.

Di sisi lain, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan bahwa BSI bersyukur dapat terus mendukung pembangunan di Aceh. Dia mencatat pertumbuhan aset dan pembiayaan BSI di Aceh serta menyebutkan bahwa hampir 40% pembiayaan di Aceh diperuntukkan untuk UMKM. Untuk mendukung transaksi keuangan masyarakat, BSI telah menyediakan sejumlah cabang, mesin ATM, EDC, agen, dan QRIS di Aceh.

Dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Aceh, BSI meluncurkan program Desa Binaan BSI, terutama di sektor perkebunan kopi arabika gayo dan minyak nilam. Program ini merupakan kolaborasi antara BSI, BSI Maslahat, Baznas, Universitas Syiah Kuala, dan pemerintah Aceh dalam pengelolaan dana zakat perusahaan dan pegawai.

Selain itu, BSI juga membangun Green Building di Aceh dengan fokus pada Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang berkolaborasi dengan PT PP Persero. Gedung ini mendapat penghargaan MURI sebagai Gedung Bank Syariah Pertama dengan Penerapan Green Building dan bersertifikat Gold. Dengan luas bangunan 17.322 meter persegi dan 8 lantai ke atas serta dua lantai ke bawah, gedung ini menjadi salah satu Landmark di Aceh dengan ornamen khas Aceh yang terlihat di berbagai sudutnya.