Mengoptimalkan Penggunaan Bahan Bakar pada Mobil Manual : Panduan dari Seorang Ahli

Mengoptimalkan Penggunaan Bahan Bakar pada Mobil Manual : Panduan dari Seorang Ahli

investigasi.id - Dalam dunia otomotif, efisiensi bahan bakar merupakan salah satu aspek yang paling sering diperhatikan oleh para pengendara, terutama di tengah kenaikan harga bahan bakar yang terus menerus.

Bagi Anda yang mengendarai mobil dengan transmisi manual, menguasai teknik berkendara yang tepat bukan hanya meningkatkan efisiensi bahan bakar tetapi juga memperpanjang umur mesin. Brand Ambassador Pertamina Fastron dan juga pebalap nasional, Rifat Sungkar, berbagi kunci utama untuk berkendara hemat BBM dengan mobil manual.

1. Menyesuaikan Perpindahan Gigi dengan Kecepatan

Menurut Rifat, inti dari menghemat bahan bakar adalah perilaku berkendara. “Mobil manual itu kunci utamanya adalah driving behavior. Pengemudi harus bisa memilih kecepatan dengan gigi yang berbeda-beda untuk mendapatkan efisiensi bahan bakar,” jelas Rifat saat ditemui di Sentul.

Dalam praktiknya, mengatur perpindahan gigi untuk sesuai dengan kecepatan berkendara sangat mempengaruhi penggunaan bahan bakar. Rifat memberikan contoh, “Daripada lari di 40 km/jam dengan gigi satu dan RPM-nya 5.000, kenapa tidak jalan menggunakan gigi tiga dengan RPM hanya 2.000? Sama-sama 40 km/jam kan. Itu salah satu cara untuk efisiensi bahan bakar di mobil manual.”

2. Mengatur RPM Tetap Rendah

“Prinsip utamanya more power, more energy. RPM lebih tinggi berarti energi yang keluar lebih besar,” terang Rifat. Menjaga RPM tetap rendah adalah kunci untuk mengurangi konsumsi bahan bakar. Banyak pengemudi mobil manual masih sering menggunakan gigi yang tidak sesuai, yang pada akhirnya meningkatkan konsumsi bahan bakar. “Jadi jangan malas mengoper gigi, karena RPM yang lebih rendah lebih baik untuk bahan bakar,” tambahnya.

3. Menghindari Perilaku Stop and Go

Selain pengaturan gigi, Rifat juga menekankan pentingnya menghindari perilaku stop and go secara mendadak, yang melibatkan akselerasi maksimal dan pengereman keras. Ini seperti mendorong mobil mogok: lebih mudah ketika sudah bergerak dibandingkan harus memulai dari keadaan diam. “Sebisa mungkin, ketika menemui lalu lintas yang mulai padat dan hendak mengantre di lampu merah, usahakan melakukan deselerasi dari jauh untuk memanfaatkan engine brake,” saran Rifat.

Menjaga kecepatan tetap stabil dan memanfaatkan inersia kendaraan memungkinkan mobil terus bergerak tanpa perlu penggunaan bahan bakar yang berlebih. “Tetap gelinding akan menghasilkan gaya yang tidak pernah terputus, yang pada akhirnya akan menghasilkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik,” tutup Rifat.

Dengan menerapkan teknik-teknik ini, pengemudi mobil manual bisa merasakan pengurangan yang signifikan dalam konsumsi bahan bakarnya, sekaligus menikmati pengalaman berkendara yang lebih halus dan menyenangkan. Selain itu, menjaga mesin bekerja pada RPM yang optimal juga dapat memperpanjang umur komponen mobil, menjadikan ini praktik yang bijak baik dari sisi ekonomi maupun perawatan kendaraan.