Yamaha Tegaskan Tak Akan Jual Motor Listrik Rebadge Honda di Indonesia: Fokus pada Pasar Lokal

Yamaha Tegaskan Tak Akan Jual Motor Listrik Rebadge Honda di Indonesia: Fokus pada Pasar Lokal

investigasi.id-Dalam sebuah pernyataan yang menarik perhatian, Takaaki Hirama, Deputy Director PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), mengungkapkan bahwa Yamaha tidak akan mengikuti langkah yang diambil di Jepang untuk menjual motor listrik hasil rebadge dari Honda. Di sebuah acara di Lembang, Bandung Barat, akhir pekan lalu, Hirama menjelaskan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan analisis mendalam terhadap pasar motor di Indonesia.

“Tidak ada rencana serupa di Indonesia, karena pasar motor 50 cc di sini masih terbatas,” jelas Hirama. Penjelasan ini menunjukkan komitmen Yamaha untuk memahami dinamika pasar lokal yang berbeda dari Jepang, di mana model motor 50 cc memiliki basis pengguna yang cukup besar.

Meskipun langkah rebadge bukanlah hal baru, karena Yamaha pernah melakukan kesepakatan serupa dengan Honda pada tahun 2016 untuk pasar Jepang, situasi di Indonesia berbeda. Dalam kolaborasi tersebut, Yamaha memasarkan model motor listrik seperti EM1 e: dan Benly e:, yang meskipun berbasis pada produk Honda, memiliki sedikit perbedaan dalam logo dan namanya. “Model yang digunakan memang sama, tetapi untuk pasar Jepang,” tambah Hirama.

Di Jepang, motor listrik yang termasuk dalam kategori 1 ini setara dengan motor bensin berkapasitas 50 cc, atau di bawah 0,60 kW. Hirama menekankan bahwa meskipun Yamaha telah rebadge motor listrik Honda di Jepang, langkah tersebut belum dipertimbangkan untuk pasar Indonesia saat ini.

Hirama juga membahas mengenai tren pasar motor di Indonesia yang sangat berbeda dengan Jepang. Pasar motor 50 cc di Jepang pada suatu waktu sangat besar, tetapi di Indonesia, segmen ini masih dalam tahap pengembangan. Hal ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh produsen dalam mengadaptasi produk mereka sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen lokal.

Sebagai langkah ke depan, Yamaha berkomitmen untuk terus berinovasi dan mencari cara baru dalam menawarkan solusi transportasi yang ramah lingkungan di Indonesia. Hal ini sangat penting mengingat meningkatnya kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan dan kebutuhan untuk beralih ke kendaraan listrik.

Pada tahun 2019, Yamaha bersama Honda, Kawasaki Heavy Industries, dan Suzuki mendirikan Swappable Battery Consortium for Electric Motorcycle di Jepang. Konsorsium ini bertujuan untuk mempopulerkan penggunaan motor listrik dengan mengatasi kendala seperti jarak tempuh dan waktu pengisian daya. Hasil dari inisiatif ini adalah tercapainya standardisasi baterai yang dapat ditukar, yang disetujui pada tahun 2021.

Dengan langkah-langkah ini, Honda dan Yamaha berkomitmen untuk menyediakan motor listrik bagi konsumen di Jepang, baik untuk penggunaan pribadi maupun bisnis. Meskipun Indonesia belum menjadi bagian dari strategi ini, pernyataan Hirama menunjukkan bahwa Yamaha memiliki visi jangka panjang untuk menghadirkan solusi transportasi yang berkelanjutan dan inovatif di pasar lokal.

Secara keseluruhan, keputusan Yamaha untuk tidak menjual motor listrik rebadge Honda di Indonesia merupakan langkah strategis yang mencerminkan pemahaman mendalam tentang pasar dan konsumen lokal. Dengan fokus pada inovasi dan pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan lokal, Yamaha berupaya menjaga posisinya sebagai salah satu pemimpin industri otomotif di Indonesia.