Gunung Merapi Mengeluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,2 Km

Gunung Merapi Mengeluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,2 Km

investigasi.id-Gunung Merapi, salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan. Pada hari ini, Kamis, 12 September 2024, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran yang menimbulkan kekhawatiran baru bagi masyarakat sekitarnya.

Menurut laporan resmi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), kejadian awan panas guguran ini terjadi pada pukul 10:24 WIB. Awan panas ini meluncur sejauh 1.200 meter atau 1,2 kilometer ke arah barat daya. Fenomena ini disertai dengan amplitudo maksimum mencapai 63 mm dan durasi terjadinya awan panas selama 122 detik.

BPPTKG juga menyebutkan bahwa arah angin saat ini mengarah ke utara, sementara visual Gunung Merapi terlihat berkabut. Hal ini menunjukkan bahwa kawah gunung tersebut aktif dan terus memancarkan material vulkanik ke sekelilingnya. Mengingat situasi ini, masyarakat yang berada di dekat gunung diimbau untuk menjauhi daerah-daerah yang dianggap berbahaya.

Hingga saat ini, status Gunung Merapi tetap pada level III atau siaga. Ini menandakan bahwa potensi bahaya masih ada dan perlu diwaspadai oleh masyarakat dan otoritas terkait. Potensi bahaya dari aktivitas vulkanik ini mencakup guguran lava dan awan panas yang dapat menyebar di beberapa sektor. Di sektor selatan-barat daya, bahaya dapat mencapai Sungai Boyong dengan jarak maksimal 5 kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng dengan jarak maksimal 7 kilometer. Sementara itu, di sektor tenggara, bahaya meliputi Sungai Woro hingga 3 kilometer dan Sungai Gendol hingga 5 kilometer.

Dalam hal terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik diperkirakan dapat menjangkau radius hingga 3 kilometer dari puncak gunung. Oleh karena itu, masyarakat dan pihak berwenang di daerah rawan harus selalu waspada dan siap untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

Dengan informasi ini, diharapkan semua pihak dapat lebih memahami situasi yang terjadi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi potensi bahaya dari Gunung Merapi. Keamanan dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama, dan upaya mitigasi harus dilakukan dengan serius untuk mengurangi risiko yang ada.