Esemka Bima EV, Mobil Listrik Lokal dengan Harga Setengah Miliar, Ini Penjelasannya!

Esemka Bima EV, Mobil Listrik Lokal dengan Harga Setengah Miliar, Ini Penjelasannya!

Esemka Bima EV - Mobil listrik menjadi salah satu tren di industri otomotif saat ini. Tak mau ketinggalan, produsen mobil lokal Esemka juga ikut meramaikan pasar mobil listrik dengan meluncurkan produk terbarunya, yaitu Esemka Bima EV.

Esemka Bima EV adalah mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV) yang ditujukan untuk segmen komersial. Mobil ini hadir dalam dua varian, yaitu Passenger Van dan Cargo Van, yang berbeda di bagian interior dan kapasitas penumpang.

Esemka Bima EV Passenger Van bisa mengangkut hingga 11 orang dengan konfigurasi kursi 5, 7, atau 9 penumpang. Sedangkan Esemka Bima EV Cargo Van hanya memiliki dua kursi di depan dan ruang kosong di belakang untuk memuat barang.

Mobil listrik lokal ini memiliki dimensi yang cukup besar, dengan panjang 4.495 mm, lebar 1.680 mm, dan tinggi 1.990 mm. Jarak sumbu roda atau wheelbase-nya mencapai 2.925 mm dan berat kosongnya antara 1.430 kg hingga 1.537 kg.

Untuk performanya, Esemka Bima EV mengandalkan motor listrik tipe Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM) dengan kode TM4018. Motor listrik ini mampu menghasilkan tenaga puncak sebesar 75 kW (setara dengan 102 PS) dan torsi maksimal sebesar 260 Nm.

Dengan motor listrik ini, Esemka Bima EV bisa melaju hingga kecepatan maksimal 100 km/jam dan berakselerasi dari 0-40 km/jam dalam waktu 3,9 detik. Mobil listrik ini juga dilengkapi dengan tiga mode berkendara yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, yaitu Eco, Ride, dan Rush.

Sumber daya Esemka Bima EV berasal dari baterai lithium-ion berkapasitas 49,1 kWh yang terletak di bagian bawah lantai mobil. Baterai ini memiliki daya rata-rata sebesar 40 kW dan tegangan sebesar 350,4 volt. Baterai ini bisa menempuh jarak hingga 300 km dalam sekali pengisian daya.

Untuk mengisi daya baterai ini, dibutuhkan waktu sekitar lima jam untuk mencapai tingkat pengisian sebesar 80 persen menggunakan pengisi daya standar. Mobil listrik ini juga memiliki fitur regenerative braking yang bisa mengembalikan sebagian energi kinetik menjadi energi listrik saat pengereman.

Esemka Bima EV juga tidak kalah dalam hal fitur-fitur keselamatan dan kenyamanan. Mobil listrik ini dilengkapi dengan sistem pengereman cakram ganda dan Combined Braking System (CBS), suspensi depan teleskopik dan suspensi belakang hidrolik ganda, serta Electric Power Steering (EPS).

Selain itu, mobil listrik ini juga memiliki fitur Electric Vacuum Boost (EVB), Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brakeforce Distribution (EBD), Hill Start Assist (HSA), dan Pedestrian Tips yang bisa mengeluarkan suara peringatan saat mobil melaju di kecepatan rendah.

Mobil listrik ini juga memiliki ruang penyimpanan yang cukup luas di bawah jok dan di kotak sarung tangan depan yang bisa dikunci dan dilengkapi dengan port USB. Selain itu, mobil listrik ini juga memiliki lantai datar yang bisa digunakan untuk menyimpan barang-barang lainnya.

Mobil listrik ini juga menawarkan beberapa aksesori tambahan yang bisa dipasang sesuai keinginan pengguna. Ada pannier box yang bisa menambah kapasitas penyimpanan hingga 40 liter di kedua sisi mobil, windshield untuk melindungi dari debu dan angin, floor cage untuk menyimpan barang rapi dan aman, dan top box berukuran 25 liter yang tahan cuaca.

Mobil listrik ini juga memiliki desain yang menarik dengan skema warna duotone yang tersedia dalam tiga pilihan, yaitu biru-hitam, merah-hitam, dan kuning-hitam. Mobil listrik ini juga memiliki headlamp dan lampu rem belakang yang sudah menggunakan teknologi LED.

Mobil listrik ini juga memiliki kluster instrumen LCD peka cahaya yang menampilkan informasi-informasi penting seperti kecepatan, jarak tempuh, tingkat pengisian baterai, mode berkendara, dan lain-lain.

Namun sayangnya, meskipun merupakan produk lokal, Esemka Bima EV tidak dibanderol dengan harga yang murah. Mobil listrik ini dibanderol seharga Rp 540 juta untuk varian Passenger Van dan Rp 530 juta untuk varian Cargo Van (on the road DKI Jakarta).

Alasan di balik harga yang cukup tinggi ini adalah karena Esemka Bima EV masih diimpor utuh dari Cina dan belum diproduksi di Indonesia. Hal ini tentu saja membuat biaya produksi menjadi lebih tinggi karena adanya bea masuk dan pajak impor.

Meskipun begitu, Esemka tetap optimis bahwa mobil listrik ini akan mendapat sambutan positif dari masyarakat Indonesia. Esemka juga berencana untuk membangun pabrik sendiri di Indonesia agar bisa menekan biaya produksi dan menjual mobil listrik ini dengan harga yang lebih terjangkau.