
investigasi.id-Setelah gempa yang mengguncang Gunungkidul pada medio September lalu, sebuah fenomena menarik muncul di pekarangan rumah Wagiyono di Padukuhan Siraman II, Kalurahan Siraman, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Dari rekahan tanah yang terbentuk akibat getaran gempa, sumber air segar mulai muncul, menarik perhatian warga setempat.
Dua minggu setelah gempa, air terus mengalir dari rekahan tersebut. “Setelah gempa, kami melihat retakan di sisi barat menuju timur, dan tanah mulai basah,” ungkap Wardilah, saudara Wagiyono, saat ditemui di lokasi pada Senin (7/10). Penyelidikan lebih lanjut dilakukan, dan setelah menggali, air pun mulai keluar dengan cukup deras.
Wagiyono, yang berinisiatif mencari sumber air lain di sekitar, menemukan titik rembesan yang menjadi sumber air paling melimpah. Air ini kini menggenangi lubang galian yang berukuran 1 meter dan kedalaman 30 cm, yang dimanfaatkan untuk menyiram tanaman di pekarangan mereka. Dengan harapan air tetap keluar secara stabil, mereka merencanakan pembangunan kolam penampungan untuk memanfaatkan sumber daya ini lebih lanjut.
“Airnya mengalir meski sedikit, tetapi terus ada,” tambah Wardilah dengan optimisme.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Harry Sukmono, juga mengunjungi lokasi untuk menilai keadaan. Dia menegaskan bahwa air yang keluar dari rekahan tersebut aman untuk digunakan, memberikan harapan baru bagi warga setempat di tengah dampak yang ditimbulkan oleh gempa.
Keberadaan air ini bukan hanya memberikan manfaat praktis, tetapi juga menimbulkan rasa ingin tahu tentang fenomena alam yang terjadi, menandakan kekuatan dan keajaiban alam yang dapat muncul setelah bencana.