Prajurit di Orbit : AS Mengambil Langkah Strategis dengan Latihan Perang Luar Angkasa Pertama

Prajurit di Orbit : AS Mengambil Langkah Strategis dengan Latihan Perang Luar Angkasa Pertama

investigasi.id – Dunia mungkin hanya beberapa tahun lagi dari menyaksikan skenario yang sebelumnya hanya ada di film fiksi ilmiah. Amerika Serikat, melalui Angkatan Luar Angkasa AS (US Space Force), telah mengumumkan rencana ambisius untuk menggelar latihan perang pertama di luar angkasa, sebuah langkah yang menandai era baru dalam taktik pertahanan militer global.

Konteks Global dan Urgensi Latihan

Tindakan ini tidak dilakukan dalam vakum. Dengan meningkatnya aktivitas dan ambisi luar angkasa oleh kekuatan global seperti China, yang telah melakukan serangkaian tes yang belum banyak diketahui di orbit rendah Bumi, AS melihat kebutuhan mendesak untuk mengembangkan kapabilitas yang memadai untuk merespons potensi ancaman. Letkol MacKenzie Birchenough, Materiel Leader for Space Safari, menekankan pentingnya kesiapan dalam menghadapi ancaman yang kompleks dan berkembang dengan mengatakan, “Jumlah dan kompleksitas ancaman musuh di luar angkasa terus meningkat. Untuk merespons ancaman-ancaman tersebut secara cepat, kita perlu hadirkan kemampuan TacRS tercanggih yang ditawarkan AS.”

Deskripsi dan Tujuan dari Latihan VICTUS HAZE

Dijuluki VICTUS HAZE, latihan ini merupakan bagian dari misi Tactically Responsive Space (TacRS) dan akan melibatkan dua satelit yang berinteraksi dalam skenario simulasi perang. Dalam latihan ini, satu satelit akan diprogram untuk bergerak secara tidak menentu dan melakukan manuver di dekat satelit lain, yang akan merespons dengan tindakan pertahanan atau menghalangi seperti yang akan dilakukan terhadap satelit musuh.

Kerjasama dengan Industri Luar Angkasa

Dalam melaksanakan misi ini, Angkatan Luar Angkasa AS berkolaborasi dengan dua perusahaan penting di sektor ini, Rocket Lab National Security dan True Anomaly. Kemitraan ini mencerminkan pengakuan dari AS terhadap pentingnya inovasi industri dalam mencapai tujuan pertahanan nasional. Kolonel Bryon McClain menggarisbawahi pendekatan ini dengan menyatakan, “Amerika Serikat memiliki industri luar angkasa paling inovatif di dunia. VICTUS HAZE akan menunjukkan, dalam kondisi operasional yang realistis, kemampuan kita untuk merespons perilaku tidak bertanggung jawab di orbit.”

Investasi dan Persiapan

Proyek ini diperkirakan menelan biaya sekitar 92 juta dolar, dengan True Anomaly berhasil mengumpulkan 30 juta dolar dari sumber swasta. Kesiapan untuk VICTUS HAZE, yang dijadwalkan dimulai pada tahun 2025, melibatkan persiapan intensif dan demonstrasi teknologi. Menurut True Anomaly, semua persiapan telah berjalan dengan baik dan sesuai jadwal.

Implikasi Lebih Luas

Dengan menggelar latihan perang di orbit Bumi, AS tidak hanya mengamankan kepentingan nasionalnya, tetapi juga mengirimkan pesan yang kuat kepada dunia tentang kapabilitas dan keunggulan teknologi luar angkasa Amerika. Ini bukan hanya tentang pertahanan, tetapi juga tentang menegaskan kepemimpinan dalam norma dan standar yang akan membentuk tatanan luar angkasa global di masa depan.

Latihan VICTUS HAZE oleh US Space Force tidak hanya akan menjadi langkah pertama yang konkret dalam simulasi perang di luar angkasa, tetapi juga sebuah lompatan strategis yang menunjukkan penggabungan antara inovasi teknologi dan keamanan nasional. Peristiwa ini setidaknya akan menjadi katalis yang menentukan arah masa depan keamanan luar angkasa, sekaligus membuka lembaran baru dalam buku sejarah militer.