Mengungkap Dampak Dramatis Mencairnya Es Kutub pada Rotasi Bumi dan Waktu Dunia

Mengungkap Dampak Dramatis Mencairnya Es Kutub pada Rotasi Bumi dan Waktu Dunia

investigasi.id – Di era perubahan iklim yang kita hadapi, tidak hanya ekosistem dan cuaca yang mengalami perubahan drastis, tetapi juga rotasi Bumi kita. Fenomena mencairnya es di Kutub Utara dan Selatan tidak hanya meninggalkan dampak pada naiknya permukaan air laut, tetapi juga pada sesuatu yang sering kita anggap pasti: waktu.

Rotasi Bumi, yang menentukan panjang hari kita, sejatinya bukanlah konstan yang tetap. Berbagai faktor, mulai dari gejala di permukaan Bumi hingga pergerakan inti cairnya, mempengaruhi kecepatannya. Secara mengejutkan, perubahan iklim telah menyebabkan kecepatan rotasi Bumi berubah, memaksa kita untuk menyesuaikan jam global yang kita kenal.

Menurut penelitian terbaru yang dimuat dalam jurnal Nature, perubahan pada inti Bumi akibat perubahan iklim menyebabkan Bumi berputar sedikit lebih cepat. Perubahan ini, meskipun terdengar minimal, memiliki dampak yang cukup signifikan sehingga membuat ilmuwan harus menambahkan “detik kabisat” untuk menjaga akurasi waktu global yang diukur melalui Coordinated Universal Time (UTC). Selama beberapa dekade, penambahan detik telah menjadi praktek umum untuk menyesuaikan kecepatan rotasi Bumi. Namun, tren peningkatan kecepatan baru-baru ini berarti bahwa kita mungkin perlu menambahkan detik kabisat negatif pada tahun 2029.

Penelitian ini juga menyoroti bahwa mencairnya tutupan es di kutub berdampak pada penundaan penambahan detik kabisat yang sebelumnya direncanakan pada tahun 2026 menjadi tahun 2029. Ini merupakan pertanda penting perubahan iklim dan efeknya terhadap planet kita.

Pencairan es di Antartika dan Greenland tidak hanya menjadi perhatian karena kontribusinya terhadap naiknya permukaan air laut, tetapi juga karena efeknya terhadap distribusi massa planet. Ini, pada gilirannya, dapat memperlambat rotasi Bumi. Dengan Antartika kehilangan rata-rata 150 miliar ton es per tahun, dan Greenland sekitar 270 miliar ton, dampaknya terhadap rotasi Bumi menjadi semakin nyata.

Perubahan dalam UTC ini tidak hanya merupakan isu ilmiah tetapi juga memiliki implikasi praktis yang luas, terutama dalam dunia komputasi dan pasar keuangan, di mana ketepatan waktu adalah esensial. Dengan potensi masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam penentuan waktu jaringan komputer, perubahan pada UTC mungkin perlu dilakukan lebih cepat dari yang diperkirakan.

Pemanasan global yang berkelanjutan berpotensi menimbulkan tantangan lebih lanjut terhadap ketepatan waktu global. Menurut Duncan Agnew dari University of California San Diego, pemantauan dan prediksi tren ini penting untuk mengantisipasi dan merencanakan perubahan yang diperlukan dalam penentuan waktu global.

Menyikapi perubahan ini, kita diingatkan tentang hubungan erat antara aktivitas manusia, perubahan iklim, dan dampak luas yang bisa terjadi, termasuk pada hal-hal yang sering kita anggap tidak berubah, seperti panjangnya sehari. Ini menekankan pentingnya tindakan global terhadap perubahan iklim, tidak hanya untuk ekosistem dan kehidupan sehari-hari kita, tetapi juga untuk menjaga konsistensi waktu, yang merupakan fondasi dari semua aktivitas manusia.