
Misteri Teror - Bayangkan jika Anda melihat seekor rusa yang tampak kurus, goyah, mengeluarkan air liur, dan berperilaku aneh seperti zombie. Mungkin Anda akan merasa takut, bingung, atau bahkan penasaran. Namun, apa yang akan Anda lakukan jika Anda mengetahui bahwa rusa tersebut menderita penyakit mematikan yang bisa menular ke manusia?
Itulah yang sedang terjadi di Amerika Utara, di mana penyakit yang dikenal sebagai “penyakit rusa zombie” atau chronic wasting disease (CWD) menyebar di antara populasi rusa, elk, dan hewan sejenis lainnya. Penyakit ini disebabkan oleh prion, yaitu protein abnormal yang dapat mengubah bentuk protein lain di otak dan sistem saraf, menyebabkan kerusakan progresif dan kematian.
Penyakit ini pertama kali terdeteksi pada tahun 1960-an di Colorado, AS, pada rusa yang dipelihara di fasilitas penelitian. Sejak itu, penyakit ini telah menyebar ke 31 negara bagian AS dan beberapa provinsi Kanada, serta beberapa negara Eropa seperti Norwegia, Swedia, dan Finlandia. Pada November 2023, penyakit ini juga terdeteksi di Taman Nasional Yellowstone, salah satu tempat wisata alam terkenal di dunia.
Penyakit ini sangat menular di antara hewan, baik melalui kontak langsung maupun melalui lingkungan yang terkontaminasi oleh cairan tubuh seperti air liur, darah, urin, atau feses. Prion penyakit ini sangat tahan lama dan dapat bertahan di tanah, tanaman, atau air selama bertahun-tahun. Hewan yang terinfeksi biasanya tidak menunjukkan gejala selama setahun atau lebih, tetapi kemudian akan mengalami penurunan berat badan, kebingungan, lesu, tersandung, dan tatapan kosong. Hewan tersebut akan mati dalam beberapa bulan setelah gejala muncul.
Sampai saat ini, belum ada obat atau vaksin untuk penyakit ini, baik untuk hewan maupun manusia. Satu-satunya cara untuk mencegah penyebarannya adalah dengan mengawasi, menguji, dan memusnahkan hewan yang terinfeksi atau berisiko tinggi. Namun, hal ini sulit dilakukan karena hewan liar sulit dipantau dan dijangkau, serta banyaknya hewan yang terlibat.
Yang lebih mengkhawatirkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyakit ini berpotensi menular ke manusia, meskipun belum ada kasus yang terkonfirmasi. Penelitian pada tahun 2017 menemukan bahwa monyet yang diberi daging rusa yang terinfeksi CWD dapat tertular penyakit ini. Penelitian lain pada tahun 2019 menemukan bahwa tikus yang dimodifikasi secara genetik untuk memiliki protein manusia dapat tertular CWD dari rusa. Hal ini menimbulkan kecemasan bahwa manusia yang memakan daging rusa atau berinteraksi dengan hewan yang terinfeksi dapat terpapar prion penyakit ini.
Jika hal ini terjadi, akibatnya bisa sangat mengerikan. Penyakit prion lain yang menyerang manusia, seperti Creutzfeldt-Jakob disease (CJD) atau penyakit sapi gila, dapat menyebabkan gejala serupa seperti demensia, kejang, gangguan penglihatan, dan kematian dalam beberapa bulan atau tahun. Penyakit ini juga tidak dapat disembuhkan atau dicegah, dan diagnosisnya sulit dilakukan.
Oleh karena itu, para ahli mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi atau mencurigakan. Juga disarankan agar tidak memakan daging rusa yang tidak diuji atau berasal dari daerah yang terjangkit CWD. Selain itu, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, ilmuwan, pemburu, peternak, dan masyarakat untuk mengendalikan dan mencegah penyakit ini sebelum terlambat.
Penyakit rusa zombie adalah ancaman serius yang tidak boleh dianggap enteng. Penyakit ini tidak hanya mengancam kehidupan dan keseimbangan ekosistem hewan liar, tetapi juga dapat menimbulkan risiko infeksi pada manusia. Kita perlu bersikap waspada dan bertanggung jawab untuk melindungi diri kita sendiri dan lingkungan kita dari teror misterius ini.