Menggali Lebih Dalam Tentang Kejutan Kaesang di Survei Pilkada Jateng: Dinamika Pemilih dan Strategi Politik

Menggali Lebih Dalam Tentang Kejutan Kaesang di Survei Pilkada Jateng: Dinamika Pemilih dan Strategi Politik

investigasi.id-Dalam sebuah survei terbaru oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), nama Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Jokowi dan Ketum PSI, muncul sebagai sosok dengan elektabilitas yang mengejutkan dalam konteks Pilkada Jawa Tengah 2024. Meskipun sebelumnya perhatian terfokus pada kemungkinan keterlibatannya di Pilgub Jakarta, hadirnya Kaesang dalam survei ini menjadi sorotan utama. Survei menunjukkan bahwa elektabilitas Kaesang mencapai 2,5%, yang menempatkannya di posisi kedua setelah Ahmad Luthfi.

Namun demikian, respons terhadap kehadiran Kaesang dalam survei ini tidak sepenuhnya positif. Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, mengungkapkan bahwa situasi politik di Jawa Tengah masih sangat dinamis. Hal ini disebabkan oleh tingkat kecenderungan pemilih yang belum stabil dalam memilih calon. Menurut Said, hasil survei LSI menunjukkan bahwa pemilih di Jawa Tengah masih “terlalu cair,” artinya masih banyak yang belum menetapkan pilihannya dengan pasti. Oleh karena itu, kesimpulan dini tentang siapa yang akan bertarung di Pilgub Jawa Tengah masih sulit untuk diambil saat ini.

Said juga menyoroti bahwa meskipun Kaesang memiliki elektabilitas yang cukup tinggi dalam survei tersebut, hal ini tidak serta-merta menarik perhatian partai politik untuk mengusungnya sebagai calon. Menurut pandangan PDIP, elektabilitas tinggi belum menjadi jaminan bahwa seseorang layak untuk diusung sebagai calon gubernur. Dalam konteks politik praktis, perolehan suara dalam survei hanyalah salah satu dari banyak faktor yang dipertimbangkan oleh partai.

Lebih lanjut, PDIP telah menyiapkan beberapa nama sebagai calon yang potensial untuk Pilgub Jawa Tengah, di antaranya adalah Bambang Wuryanto (Bambang Pacul) dan Hendrar Prihadi (Hendi). Keberadaan dua nama ini menunjukkan bahwa PDIP telah melakukan persiapan matang terhadap dinamika politik di Jawa Tengah.

Survei LSI sendiri menggunakan simulasi nama terbuka dan menampilkan Ahmad Luthfi sebagai pemimpin dalam “top of mind” responden, dengan elektabilitas mencapai 5,2%. Dalam analisis Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, elektabilitas Kaesang yang mencapai 2,5% menunjukkan bahwa meskipun masih di peringkat kedua, namun kehadirannya cukup signifikan dalam dinamika politik Jawa Tengah.

Secara keseluruhan, hadirnya Kaesang dalam survei ini tidak hanya menjadi cerminan dari perubahan dinamika politik lokal, tetapi juga menyoroti strategi politik partai-partai besar seperti PDIP dalam menghadapi pemilihan yang semakin mendekat. Dengan pemilih yang belum stabil, dan kebutuhan akan konsolidasi dukungan politik, pemilihan calon yang tepat akan menjadi krusial dalam memenangkan pertarungan politik di Jawa Tengah pada tahun yang akan datang.