Susu Full Cream, Susu Low Fat, dan Susu Skim - merupakan salah satu sumber nutrisi yang baik untuk tubuh. Susu mengandung protein, kalsium, vitamin, dan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan tulang, gigi, otot, dan sistem kekebalan tubuh. Namun, tidak semua susu memiliki kandungan nutrisi yang sama. Dalam memilih susu sebagai bagian dari pola makan sehat, penting untuk memahami perbedaan antara susu full cream, susu low fat, dan susu skim.
Meskipun ketiganya berasal dari sumber yang sama, yaitu susu sapi, kandungan lemak dan nutrisi yang berbeda dalam masing-masing jenis susu tersebut dapat mempengaruhi rasa, tekstur, dan nilai gizi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kesamaan dan perbedaan antara susu full cream, susu low fat, dan susu skim, serta manfaat dan pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis susu yang sesuai dengan kebutuhan individu.
Susu Full Cream, Susu Low Fat, dan Susu Skim: Memahami Kesamaan dengan Perbedaan
Susu Full Cream
Jenis susu dengan kandungan lemak sekitar 3,25% dari beratnya. Susu ini memiliki cita rasa yang kaya dan gurih, serta memiliki tekstur yang lebih kental. Karena kandungan lemaknya yang tinggi, susu full cream juga memiliki lebih banyak kalori dibandingkan dengan jenis susu lainnya. Sekali sajian susu full cream mengandung sekitar 150 kalori dan 5 gram lemak. Lemak jenuh yang terdapat dalam susu full cream dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah dan berisiko menyebabkan penyakit jantung.
Susu full cream sangat cocok digunakan dalam pembuatan hidangan yang membutuhkan rasa susu pekat dan tekstur kental, seperti puding, pastry cream, macaroni schotel, atau bitterballen. Selain itu, susu full cream mengandung vitamin A dan D yang larut dalam lemak, yang memiliki peran penting dalam kesehatan mata dan tulang. Namun, penting untuk diingat bahwa susu full cream tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara berlebihan oleh mereka yang sedang menjalani program diet atau memiliki masalah kolesterol.
Susu Low Fat
Varian susu dengan kandungan lemak sekitar 1-2% dari beratnya. Susu ini memiliki rasa yang lebih ringan dan tekstur yang lebih cair dibandingkan dengan susu full cream. Berkat kandungan lemak yang lebih rendah, susu low fat juga memiliki kalori yang lebih sedikit daripada susu full cream. Sebuah gelas susu low fat mengandung sekitar 100 kalori dan 3 gram lemak jenuh.
Susu low fat bisa menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang ingin mengurangi asupan lemak dan kalori dari susu. Meskipun demikian, susu low fat tetap mengandung protein, kalsium, vitamin B2, dan vitamin B12 yang sama dengan susu full cream. Namun, karena proses pengurangan lemak, susu low fat juga kehilangan sebagian vitamin A dan D yang larut dalam lemak. Susu low fat umumnya digunakan dalam pembuatan hidangan yang tidak membutuhkan rasa susu pekat atau tekstur creamy, seperti kopi, sup, atau sereal.
Susu Skim
Susu dengan kandungan lemak sekitar 0-0,5% dari beratnya. Susu ini memiliki rasa yang sangat ringan dan tekstur yang paling cair dibandingkan dengan jenis susu lainnya. Karena kandungan lemaknya yang sangat rendah, susu skim juga memiliki kalori yang paling sedikit dibandingkan dengan jenis susu lainnya. Satu gelas susu skim mengandung sekitar 80-90 kalori dan 0-0,5 gram lemak jenuh.
Susu skim sangat cocok dikonsumsi oleh mereka yang sedang menjalani program diet atau memiliki masalah kolesterol. Selain itu, susu skim juga mengandung lebih banyak kalsium dibandingkan dengan jenis susu lainnya. Kalsium merupakan mineral penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Namun, seperti halnya susu low fat, proses pengurangan lemak dalam susu skim juga menyebabkan kehilangan sebagian vitamin A dan D yang larut dalam lemak. Susu skim biasanya digunakan dalam pembuatan hidangan yang tidak memerlukan rasa atau tekstur susu, seperti smoothies atau jus buah.
Ketiga jenis susu tersebut memiliki perbedaan utama pada kandungan lemak dan kalorinya. Semakin tinggi kandungan lemaknya, semakin tinggi pula kalorinya. Kandungan lemak juga mempengaruhi rasa dan tekstur dari susunya. Semakin tinggi kandungan lemaknya, semakin legit dan creamy rasanya. Namun, semakin rendah kandungan lemaknya, semakin banyak pula kalsiumnya.
Dalam memilih jenis susu yang sesuai untuk dikonsumsi atau diolah menjadi sajian tertentu, kita perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti kebutuhan nutrisi, kondisi kesehatan, selera, dan tujuan pembuatannya. Tidak ada jenis susu yang paling baik atau paling buruk untuk semua orang atau semua sajian. Yang penting adalah kita mengonsumsi susunya dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan tubuh kita.