
investigasi.id-Pada tahun ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) harus membatalkan rencana penyelenggaraan turnamen pramusim Piala Presiden. Keputusan ini diambil karena kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya stadion yang memenuhi persyaratan.
Ferry Paulus, Direktur PT LIB, menjelaskan bahwa meskipun mereka telah merancang segalanya dengan matang dari segi bisnis dan exposure, keterbatasan stadion menjadi penghalang utama. “Sebenarnya, Piala Presiden sudah kami rancang. Secara bisnis, secara exposure, ini kami sudah mempersiapkan. Akan tetapi, dalam perjalanan beberapa minggu terakhir, memang sulit untuk dijalankan,” ujarnya di Jakarta.
Salah satu persyaratan krusial untuk menggelar Piala Presiden adalah ketersediaan minimal empat stadion. Namun, jadwal padat stadion-stadion tersebut dengan kegiatan lain membuatnya sulit untuk dialokasikan untuk turnamen ini. “Ketersediaan stadion menjadi hambatan karena padatnya jadwal dengan agenda lain,” tambah Ferry Paulus.
Selain itu, penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR) juga menjadi pertimbangan penting. Stadion yang bisa memenuhi standar VAR masih terbatas, sehingga semakin mempersempit pilihan stadion yang dapat digunakan. “Fakta yang ada sekarang ini stadion yang tersedia karena Piala Presiden [kurang], sejatinya kami mau menggunakan VAR, harus stadion yang memenuhi syarat,” jelasnya.
Stadion yang awalnya direncanakan seperti Gelora Bung Karno (GBK) dan Stadion Manahan ternyata sudah terpakai untuk pelaksanaan kompetisi AFF U-16 dan U-20. Ini membuat pilihan stadion semakin terbatas, hanya tersisa Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali dan Si Jalak Harupat.
Dengan kondisi ini, PT LIB menyadari bahwa kondisi saat ini tidak ideal untuk melaksanakan Piala Presiden. Meskipun persiapan sudah matang dari berbagai aspek, termasuk teknis dan promosi acara, keterbatasan infrastruktur stadion dan persyaratan VAR menjadi penghambat utama yang tidak dapat diatasi dalam waktu yang singkat Kesimpulan
Kendati rencana Piala Presiden harus ditunda, PT LIB tetap berkomitmen untuk menyelenggarakan turnamen ini di masa depan ketika semua persyaratan terpenuhi. Keputusan ini menunjukkan pentingnya persiapan yang matang dan dukungan infrastruktur yang memadai untuk kelancaran sebuah turnamen besar seperti Piala Presiden.